love

Sexy Red Lips

Senin, 13 Juni 2016

Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia

                                         Garuda Indonesia

Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; IDXGIAA) adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia.Garuda adalah nama burung tunggangan Dewa Wisnu dalam legenda pewayangan. Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang menuju Eropakarena kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 200[3]. Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang menunjukkan Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional[4]. Perbaikan layanan dan meningkatnya kualitas layanan maskapai membuat Garuda menjadi pemenang kategori "World's Most Improved Airline" dari Skytrax[5]1 Juni 2010 menjapada hari bersejarah bagi Garuda Indonesia, di mana pembukaan kembali rute Amsterdam dilaksanakan menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan perhentian di Dubai. Pada bulan Juni 2012, Garuda Indonesia dengan klub sepak bola Liverpool FC, Inggris mengadakan perjanjian kerjasama dan kini merupakan sponsor global untuk Liverpool FC.[6]. Tahun 2013, Garuda Indonesia mendapat dua penghargaan dari Skytrax yaitu "World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat". Pada pertengahan tahun 2014, Garuda Indonesia mendapat penghargaan "World's Best Cabin Crew".
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di DenpasarBali[7]. Pada tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal 8 September 2014, Garuda Indonesia memperpanjang rute penerbangannya menuju London[8]. Pada tanggal 11 Desember2014, bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda Indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai "berbintang 5" sedunia dari Skytrax dan menjadi anggota dari 7 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.
                           

Garuda Indonesia Experience

GarudaMiles

Merupakan program maskapai bagi para penumpang yang setia menggunakan Garuda. Penumpang maskapai bisa mendapatkan Miles setiap melakukan penerbangan yang dilakukan bersama Garuda bersama partner yang akumulasinya dapat ditukarkan menjadi Award Ticket yang memberi setiap penumpang kesempatan untuk mencoba destinasi favorit atau Upgrade Awards penumpang dari kelas ekonomi ke bisnis pada penerbangan pilihan Anda.
Sebagai anggota GarudaMiles, penumpang juga dapat menikmati banyak keuntungan dan keistimewaan eksklusif, seperti: check-in khusus di Bandara keberangkatan, peningkatan kuota bagasi dan prioritas bagasi serta prioritas waktu tunggu untuk reservasi tiket tentunya, akses untuk lounge Garuda Indonesia, dan penawaran menarik dari partner Garuda Indonesia di seluruh dunia.

Layanan sebelum penerbangan

First Class Lounge

Lounge yang terbaru ini merupakan bentuk perwujudan Garuda Indonesia untuk meningkatkan kualitas pengalaman para penumpang maskapai yang ingin merasakan kenikmatan First Class setelah ditiadakan selama 28 tahun, kini telah dikembalikan untuk memberikan kesan "segala layanan yang dilakukan merupakan yang terbaik dari segala aspek yang ada di Indonesia". Lounge ini memiliki berbagai fasilitas yang berkelas dunia kualitasnya seperti, hidangan selamat datang yang terdiri dari minuman dan makanan, Wi-fi dan Spa selagi menunggu penerbangan dengan dibantu oleh First Class Assistant
Disamping itu, penumpang juga dapat menikmati ketenangan anda sambil tidur dengan duduk di kursi panjang yang terletak di quiet room dan jika Anda bersama sekeluarga, juga terdapat ruang keluarga. Garuda Indonesia sejak awal telah meneliti dan meniti setiap detail telah dirancang khusus untuk memberi kenyamanan penumpang. Apabila Anda ingin melakukan hal lain, tersedia berbagai bahan bacaan, perpustakaan kecil, ruangan merokok, pantry, ruang sholat (Mushola), ruang perawatan bayi, dan toilet. Setelah menikmati kenyamanan First Class Lounge, Anda tentunya akan diantar menuju pesawat dengan keistimewaan menggunakan layanan prioritas pada saat boarding atau pada saat transfer dan transit sebagai bentuk layanan Garuda Indonesia First Class.

Business Class Lounge

Berlanjut di Lounge yang kedua, dalam Lounge Business Class terdapat beberapa gerai khusus dan fasilitas penunjang para penumpang seperti business center, wireless internet connection, refreshing area, reflexology machine, shower, nursery room dan ruang beribadah. Selain fasilitas, amskapai juga menyediakan menu makanan dan minuman untuk dinikmati oleh para penumpang. Setiap minggu, maskapai selalu menyajikan menu yang berbeda untuk mempromosikan berbagai variasi makanan Indonesia yang beraneka macam. Tidak hanya itu saja, maskapai untuk membuat penumpang lebih nyaman dalam menunggu dengan melengkapi gerai mini bar. Saat ini, Garuda Indonesia memiliki dua Executive Lounge yang berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Executive Lounge berlaku untuk penumpang kelas Executive Class, anggota GFF Platinum dan anggota GFF Gold.

Layanan dalam penerbangan


Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah satunya bertujuan untuk melakukan re-branding, mulai melakukan perbaikan layanan dalam kursi pesawat selama penerbangan jarak jauh maupun dekat dengan mendatangkan pesawat baru berkursikan nyaman nan empuk dan di lengkapi fasilitas AVOD serta colokan listrik dalam memberikan kenyamanan dalam penerbangan untuk menyamakan kualitas fasilitas kursi dalam penerbangan dengan maskapai internasional kelas dunia seperti Emirates, Etihad Airways dan Qatar Airways. Garuda juga memperkenalkan kursi baru dalam memberi kenyamanan penumpang dalam pesawat.

Kelas utama/first class

Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti:
  • Sliding door disetiap suite.
  • Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22 inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.
  • Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.
  • Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan penggunaan.
  • Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.
  • In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD, dilengkapi dengan remote control dan headphone kedap suara.
  • Lemari penyimpanan pribadi.
  • Lampu baca pribadi.

Senin, 30 Mei 2016

   Lion Air Pakai Ground Handling Sendiri

Manajemen Lion Air akan menggunakan fasilitas ground handlingsendiri tepat pada Rabu pukul 00.00 WIB. Hal tersebut buntut dari sanksi pembekuan ground handling yang diberikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait insiden salah turun penumpang rute internasional ke terminal kedatangan domestik yang terjadi pada maskapai ini.


Ground handling yang dimaksud meliputi aktivitas penanganan penumpang, bagasi hingga kargo di bandara.Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, saat ini ground handling masih dilakukan perusahaan di bawah naungan Lion Group. "Terakhir hari ini, jam 24.00 WIB," kata Edward di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (24/5/2016)
Dia menuturkan, usai kebijakan pembekuan maka kegiatan ground handling akan dilakukan sendiri (self handling) di bawah kendali maskapai Lion Air. Ini berarti, pekerja serta fasilitasground handling yang sebelumnya di bawah Lion Group akan digeser ke Lion Air.

"Kalau bicara orang bisa aja, kenapa nggak. Saya pakai mobil related PT-nya selama memenuhi sertifikasi," imbuh dia.

Edward menambahkan, langkah penanganan ground handling sah-sah saja dilakukan Lion Air karena tidak melanggar ketentuan yang berlaku. "Ya nggak apa-apa, siasatnya begitu.Civil assosiation safety regulation boleh," tutup dia.Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo sebelumnya mengatakan, langkah pembekuan sengaja dilakukan sebagai sanksi atas kelalaian yang dilakukan Maskapai Lion Air.

Sebab, penumpang Lion Air JT 161 yang seharusnya diturunkan di Terminal Internasional malah diturunkan di Terminal Domestik.

"Sanksinya adalah pembekuan sementaraground handling Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta," kata Suprasetyo saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (18/5/2016).
Tak hanya membekukan ground handling milik Lion Air, Prasetyo menjelaskan, Kemenhub juga membekukan ground handling milik Air Asia di Bandara Internasional Ngurah Rai.

Pembekuan ini menyusul kejadian serupa yang dilakukan pesawat Air Asia QZ569 rute Singapura-Denpasar pada Senin 16 Mei 2016. Pembekuan resmi dikeluarkan pada Selasa 17 Mei 2016 kemarin.
"Sanksi ini berlaku mulai dari 5 hari ke depan sejak surat ini dikeluarkan, sampai dengan hasil investigasi dilakukan dengan tuntas," tegas Suprasetyo.(Amd/Nrm)